Arsip Kategori: LUCU

insecure

APA KELEBIHAN KITA dibanding …

@hari23 dari #30hari menulis bebas

INSECURE. Ora PeDe. Bosen Urip. Ngoahaha. Yak ampun, istilah zaman sekarang. Kelakuan bonus demografi itu ya: kalau ada masalah, malah bikin istilah.

Abis itu trending. Masalah terasa sudah ending. Padahal aslinya pending.

Bener-bener kelakuan ummat akhir zaman. Heu2.

Saya itu sebenarnya takut dengan istilah Gen Z. Sudah benar generasi sebelumnya dilabeli Millenial dan BabyBoomer, eh koq ini beda. Koq ngambil huruf terakhir… Kan horror. Takutnya g ada generasi lagi after ini.

Ternyata istilah setelah Z itu: alpha. Entar kalau istilah romawi abis, mungkin ngambil nama buah-buahan.

Saya hampir menuduh itu konspirasi Wahyudi lho. Saya nyaris menyiapkan konspirasi tandingan, konspirasi Wahyono. Sama saudara perempuannya, Wahyuni. Biar istilah Gen Z ini tidak dipakai lagi.

Baiklah, baiklah. Back to Insecure. Kena Mental block. Purbasangka Buruk terhadap The Creature, Allah. Merasa Allah tidak adil.

Padahal keinginanmu yang tidak di approve sama Allah tuh cuman 1. Jauh lebih banyak kebutuhan hidupmu yang sudah dikasihkan Allah sama kamu… iya kamu…

Kamu tuh makhluk Tuhan yang paling …

Isilah titik-titik diatas di kolom komentar, good answer dapat saldo OVO.

Selain itu, mungkin kamu merasa: koq dia punya ini punya itu. Koq Allah g kasih itu ke aku…

Hellow… So what gituloh… BTW elu siapa disisi Allah…

Elu sudah melaksanakan perintah Allah? Sudah menjauhi larangannya? Sudah subscribe channel mastatag dan mastatag App Store? Sori kebablasen.

Ngaca dulu lah sob… Perbaiky diri dulu… Jangan menuntut ini itu, syukuri yang ada dulu.

pekerjaan

Seribu Orang Mendaftar Pekerjaan

@hari22 dari #30hari menulis bebas

Seorang milyarder membuka lowongan pekerjaan untuk menjadi direktur disalah satu perusahaanya. Milyarder itu berkata, “Mereka yang tidak memiliki gelar PhD sebaiknya pergi.” Setengah dari mereka pergi.

Dan ia berkata lagi, “Yang memiliki pengalaman kurang dari 10 tahun sebaiknya pergi.” Seratus orang pergi dan menyisahkan 400 orang.

Dia pun berkata lagi, “Siapa yang tidak menguasai minimal 10 bahasa modern sebaiknya juga pergi.” Semua orang pergi dan hanya menyisahkan dua orang.

Ia juga berkata, “siapa yang tidak bisa bicara bahasa kuno seperti bahasa Sumeria, Hieroglif, Kaldea silahkan pergi.” Satu orang pergi dan hanya tinggal satu orang.

Milyarder itu tersenyum dan mengatakan, “Pekerjaan ini untukmu. Siapa namamu..?”

Nama saya Ladu Sing dari Delhi-India, sebenarnya saya ini penasaran pak, apa yang telah Anda katakan kepada orang-orang tadi sehingga mereka semua pergi..?

Milyarder misuh, “Kampret nih orang.. Saya udah treak treak kau ga paham!

Ngoahaha

Dikutip dari Tuiter Sayid Machmoed BSA @sayid__machmoed

gelud

Aku Pernah Dibully, Maka Aku Siapkan Anak Menghadapi ITU

@hari18 dari #30hari menulis bebas

GELUD

Kalau ngomongin GELUD di depan istri, ibu-nya anak-anak, pasti aku salah. Bagi wanita memang zaman now tidak diperlukan perkelahian lagi. Ini sama seperti tawaran Kaoru Kamiya kepada Himura Kenshin, “Kamu tidak mau mencari penerus Hiten Mitsurugi?”

Kalau temen-temen belum tahu, gaya Hiten Mitsurugi hanya diturunkan satu guru ke satu murid. Jika guru wafat, maka murid tadi menjadi guru, kemudian harus menurunkan ke satu murid.

Yak, ini mirip terminologi hadist ahad. Hadist yang disampaikan Rasulullah kepada satu sahabat. Dari sahabat itu, ke sahabat lain. Keren ya orang Jepang kalau bikin cerita, sok ngide dari pakar hadist. Ngoahaha.

Namun jawab Kenshin (eh, ini pakai shod ya? gaya amat nih Nobuhiro Watsuki), “Di Era modern ini, Hiten Mitsurugi sudah tidak dibutuhkan.”

Padahal abis itu musuhya makin dark. Konon ini sedang dibuat lanjutan series-nya. Dengan musuh yang lebih ganas.

Akhirnya

Tapi aku tidak setuju. Di rumah kalau sama anak laki-laki ya perang-perangan. Simulasi gelud. Kutampar beneran, biar kuat. Aku paling sering ngomong, “luka yang tidak membuatmu mati, brarti membuatmu kuat.”

Dan ternyata bermanfaat. Yang namanya anak, g mungkin lah hidup di sekolah damai-damai aja, tanpa konflik. Pasti ada perkelahian. Makanya aku sering tanya juga, “tadi di Sekolah gelud g le?”

Yang nanya, “tadi di Sekolah belajar apa?” kan ibu-nya… Aku tuh cuma melengkapi pertanyaan. Haha

Dan akhirnya, pertanyaanku yang biasa dijawab, “enggak bi…” kali ini dijawab, “iya bi, tadi tu aku dah mencoba sabar,” kata Ibrahim.

“Bagus,” kataku. Namun dalam hati tetap berharap adegan selanjutnnya lebih ber-adrealin. Haha

“Tapi karena aku merasa belajarku tergannggu, ya akhirnnya dia kuhajar.”

“Kamu apakan le?”

“Rambutnya kupegang, kepalanya kubenturkan ke meja.”

Huft… aku menarik nafas panjang…

Aku khawatir besok dipanggil ke sekolah. Bapak-Ibunya marah-marah, anakku disetrap seminggu g boleh masuk. Daripada pikiran kemana-mana, aku konformasi dulu ke Ibrahim.

“Le..”

“Ya bi..”

“Temenmu masih hidup kan?”

Ngoahaha.

harga netflix

seorang lelaki

Seorang Lelaki yang Ditunggui Rasulullah ketika Sholat

@hari15 dari #30hari menulis bebas

Seorang sahabat Nabi ﷺ bernama Khawwat bin Jubair bercerita:
Dalam sebuah perjalanan bersama Rasulullah, kami berhenti sejenak di sebuah daerah bernama Marr Zhahran. Aku keluar dari kemah. Tiba-tiba aku melihat beberapa wanita sedang asyik berbincang-bincang. Aku pun tertarik untuk ‘nimbrung’.

Lalu aku kenakan jubah, kemudian duduk di dekat mereka. Tiba-tiba Rasulullah keluar dari kemahnya. Beliau melihatku dan berkata, “Hai Abu Abdillah, apa yang membuatmu duduk di dekat para wanita itu?”

Aku merasa malu dan segan. Untuk menutupi malu, aku pun berkata, “Ada ontaku yang lepas, ya Rasul… Aku sedang mencari tali untuk mengikatnya.”

Rasulullah hanya tersenyum. Beliau pun berlalu. Aku segera mengikutinya.

harga zoom

Waktu Berlalu, dan…

Suatu saat beliau menitipkan sorbannya padaku karena beliau akan buang hajat dan berwudhu.

Selesai berwudhu, sambil mengenakan sorbannya, beliau bertanya padaku, “Wahai Abu Abdillah, bagaimana kabarnya ontamu yang lepas itu?”

Aku hanya terdiam malu.

Kami pun kembali melanjutkan perjalanan. Setiap kali beriringan, Rasul selalu berkata padaku, “Assalamualaikum Abu Abdillah, bagaimana kabarnya ontamu yang lepas itu?”

Aku berusaha mempercepat kudaku agar sampai lebih awal di Madinah. Beberapa hari aku sengaja tidak datang ke masjid. Aku juga berusaha untuk menghindari pertemuan dengan Rasul.

Ketika sudah merasa cukup lama, akhirnya aku pergi juga ke masjid. Namun aku sengaja datang saat masjid sudah kosong. Lalu aku shalat.

harga netflix

Ini SIAL yang SPESIAL

Tiba-tiba Rasulullah keluar dari kamarnya. Beliau shalat dua rakaat. Setelah itu beliau duduk. Aku sengaja melama-lamakan shalat dengan harapan beliau pergi dan meninggalkanku.

Tiba-tiba beliau bersabda, “Panjangkan saja semaumu wahai Abu Abdillah, aku tidak akan beranjak sampai engkau selesai.”

Aku berkata dalam hati, “Demi Allah, aku akan minta maaf pada Rasul dan berterus-terang atas apa yang sebenarnya terjadi.”

Aku pun mengakhiri shalatku. Baru saja aku selesai salam, Rasul berkata, “Assalamualaikum Abu Abdillah, bagaimana kabarnya ontamu yang lepas itu?”

Seorang Lelaki itu Akhirnya JUJUR

Akhirnya aku berkata dengan jujur, “Demi Zat yang telah mengutusmu wahai Rasulullah, sebenarnya tidak ada ontaku yang lepas…”.

Mendengar pengakuan jujurku itu, beliau tersenyum dan berkata, “Semoga Allah menyayangimu… semoga Allah menyayangimu… semoga Allah menyayangimu…”

Sejak saat itu beliau tidak lagi bertanya padaku tentang onta yang lepas. ????????????

harga canva

– – –
Kisah ini dinukilkan oleh Imam Ibnu al-Jauzi dalam bukunya yang berjudul Akhbar azh-Zhiraf
Kisah ini saya copas dari akun tuiter @sayid__machmoed

Membaca kisah seorang lelaki ini, senyum dan air mata keluar bersamaan. Yang ngaku cinta rasul… yuk bersholawat dulu.

nama

Apalah Arti Sebuah Nama? Quote Macam Apa Itu? Siapa yang Bikin?

@hari07 dari #30hari menulis bebas

Menyapa nama seseorang, bagi marketer, itu pentingnya hampir sama dengan sholat malem. Ya kira-kira tujuh tingkat dibawahnya lah. Heu2.

Tidak hanya marketer, anggota team juga penting mengetahui nama ketua team-nya. Seorang murid juga perlu mengetahui nama gurunya, masak manggilnya “pak-bu” doank.

CERITA LALU

Jangan seperti teman saya ini. Kemampuan menghafal namanya sangat menyedihkan. Bahkan untuk teman se-angkatan dan se-daerah-nya, tergolong payah! KUADRAT!

Suatu hari, saat masih kuliah doeloe, teman saya mengajak saya tidur di kost-nya. Temen saya CWK ya, bukan CWK!

Sesama jomblo dan orang yang berpikiran jernih, belum terkontaminasi paham isme-isme, saya OK aja.

Malemnya, ternyata dia juga mengajak teman dari daerahnya. Daerah Kalimantan Timur. Seangkatan namun beda jurusan. Alhamdulillah tidak beda aliran.

Karena mau tidur bareng, saya nanya donk ke temen saya, pemilik kost, “Bro, temen-mu namanya siapa? Kenalin donk.”

“Oh iya,” jawab temen saya, “bentar..”

AWAL MULA PERPECAHAN

Kemudian dia memanggil seseorang yang akan menjadi teman tidur kita itu. Dia bertanya, “Eh friend, nama kau siapa..??”

Tak diduga tak dinyana, doi esmosi! “Kurangajar kau ya. Tiga tahun kita berteman dan kau tidak tahu namaku?!”

“Kau baru tanya sekarang karena Tatag tanya kan?!”

Sumpah serapah doi makin menjadi. “Jadi selama ini kau panggil aku ‘fran fren fran fren’ itu karena kau tak tahu namaku kan?!”

“Benar-benar kau ya!”

“ME…MANG..LAH!”

“Bongol KAU!”

“Hali KAU!” dan masih banyak makian khas daerah yang syulit saya mengerti.

Kemudian saya mengusulkan untuk tidur saja, suasana tidak kondusif untuk ngobrol-ngobrol, apalagi membicarakan organisasi. Tidak mungkin…

Kami ber-tiga tidur di tempat dan posisi masing-masing. Tiap kali mata saya mau terpejam, doi mengumpat, “Bongol KAU!”

Gitu terus sampai kampus esok harinya.

Apa kalian masih setuju dengan quote di judul?

Nah, ini saatnya promosi. Kalau kalian mau aplikasi broadcast whatsapp yang bisa menyapa nama pemilik nomer, dah paling betul kalian pakai aplikasi Broadcast ini.