Arsip Kategori: Challange 30 Hari Menulis Bebas

Enjoy the Game

@hari12 dari #30hari menulis bebas

Hari ini, sabtu, 9 September 2023, adalah hari sebelum hari minggu. Makanya malemnya biasa disebut malem minggu. Malam horror bagi kaum jomblo. Menurut orang yang kemasukan jin kuprit.

Tapi hari ini ada 3 deadline yang kubuat sendiri. Pertama, Saya membayar 1 orang untuk input soal ke aplikasi andalanku: app.adzkia.id untuk mengadakan tryout gratis.

Kedua, saya membayar 1 orang untuk membuat video pembelajaran, Matematika kelas 7 SMP Semester 1 Bab 1: BILANGAN, dan ternyata harus saya revisi scriptnya.

Ketiga, saya meeting dengan Willy untuk membahas presentasi ke LANTAMAL V, menghadap pak Laksamana. Itu bener-bener membuat grogi. Kalau menghadap ke pejabat ASN sudah biasa, tapi ini Militer guys. Aku kudu tamvan (alhamdulillah sudah), pinter, dan berwibawa. Dalam membawakan demo aplikasi berbasis web dan PWA.

Keempat, saya dag dig dug menunggu price pengiriman menggunakan Container 45 Feet HC. Ke AMERIKA. Ya Allah, jadikan lebih murah dari pesaing ya Allah… Aamiin.

Kelima, nanti malam adalah pertandingan semi final kejuaraan bulutangkis desa Bunngurasih. Masih dalam rangka HUT NKRI. Doakan aku menang ya guys. Aku pengen dapat piala sseperti anakquw. Heu2. Kata pasangan mainku, nanti malem musuhnya lebih berat dari yang sudah-sudah.

Tapi saya meyakinkan, “brarti kita mainnya harus cepat, hajar terus, tanpa ampun pak.”

OK, Siap.

Enjoy the Game.

Dah ya guys, itu dulu tulisan hari ini. Mau request tema, silakan ditulis di kolom komentar. Trimakasih…

bully? maafkan, lupakan.

MAAFKAN, LUPAKAN.

@hari11 dari #30hari menulis bebas

Aku sudah tak marah
Walau masih teringat
Semua yang terjadi kemarin
Jadikan aku yang hari ini

Lirik idgitaf (Satu-satu) bagian Reff.

Melalui video clip-nya, lagu ini menceritakan anak yang di bully. Tidak ada pembalasan, tentu saja. Sebab jika ada video clip seperti itu bunda Elly Risman akan protes. G tahu kalau kek Seto, ye kan. Haha.

harga zoom

Tidak ada aduan juga, hanya marah yang dipendam. Marah itulah yang mungkin dikumpulkan oleh composer untuk digubah menjadi lagu. Dia sudah tak marah, karena lemah, mungkin.

Lagu dan video clip lagu Satu-satu dari idgitaf ini tidak mengikuti kaidah bunda Elly Risman, dan tentu saja tidak Islami. Walau mewakili sebagian besar korban bully. Menjadikannya didendangkan terus karena terasa relate. Padahal sudah terjadi ber-abad-abad lalu.

harga youtube premium

Bulliying harus diselesaikan.

Bulliying harus diselesaikan. Oleh korban. Coba googling bagaimana tips dari bunda Elly Risman untuk mengatasi bulliying. Sangat aplikatif.

Bagi yang sudah lama mengalami, tapi masih punya dendam, tak bisa melupakan, dll. Nih saya kisahkan kembali, orang yang dijamin masuk syurga karena selalu memaafkan kesalahan/ kekhilafan orang lain kepadanya.

Jangan dikira zaman Nabi tidak ada bulliying, istilahnya saja yang berubah. Istilah-istilah masa kini hanya dibikin smooth. Karena memang sebenarnya bebannya/ kekejamannya tidak seberat zaman dahulu.

Coba para korban bulliying, jawab, berat mana deritamu dengan derita Bilal bin Rabah? Pernah hartamu dirampas seperti ‘Abdurrahman ibn ‘Awf? Pernah kamu ditimpa kotoran dan jeroan unta ketika kamu sholat/ belajar/ makan/ dll?

harga netflix

Dijamin Masuk Syurga kareeena…

Belum kan? Makanya jangan lemah-lemah amat jadi manusia. Nih kisahnya:
Suatu ketika, seusai mengerjakan salat berjamaah bersama para sahabat, Rasulullah saw berkata, “sebentar lagi akan datang seseorang yang akan dijamin masuk surga oleh Allah swt”

Tidak lama datang seorang pria yang kemudian masuk ke masjid, mengerjakan salat dan langsung berlalu ketika dia selesai melakukannya.
Esok harinya, Rasulullah juga berujar hal yang sama, dan kemudian muncul seorang pria yang sama. Kejadian ini berulang sampai 3 kali berturut-turut.

Peristiwa ini mengundang rasa penasaran Abdullah bin Amr, yang kemudian mendatangi rumah pria yang dikatakan telah dijamin masuk surga tersebut. Lalu ia mengetuk rumah pria tersebut dan saat sudah dibuka Abdullah bin Amr berkata saat itu ia sedang ada sedikit masalah dengan ayahnya dan berjanji tidak ingin menemui ayahnya sampai 3 hari ke depan dan ia meminta izin untuk menginap di rumah pria tersebut selama 3 hari. Pria tersebut mengizinkan Abdullah bin Amr untuk menginap di rumahnya.

Selama 3 hari Abdullah bin Amr memerhatikan setiap perbuatan pria tersebut. Beliau tidak menemukan satu ibadah istimewa yang dilakukan pria tersebut. Bahkan salat malam saja pria tersebut jarang melakukan. Ia hanya menemukan pria tersebut kerap berzikir ketika hendak menjelang tidur.

Selesai menginap selama 3 hari, Abdullah bin Amr berpamitan. Sebelumnya ia menceritakan maksud kedatangannya. Ia juga menjelaskan sebetulnya tidak sedang bertengkar dengan ayahnya. Ia hanya penasaran kenapa Rasulullah selalu mengatakan bahwa pria tersebut mendapat jaminan masuk surga oleh Allah swt. Maka ia bermaksud untuk mengetahui adakah ibadah khusus yang dilakukan oleh pria tersebut.

Dengan segala kerendahan hati pria tersebut kemudian berkata, “Aku memang tidak punya amalan khusus, hanya saja aku selalu berusaha memaafkan mereka yang menyakitiku baik sengaja maupun tidak sengaja serta menghilangkan rasa benci, iri dan dengki kepada semua orang.”

Abdullah bin Amr pun tersenyum lalu beranjak pulang setelahnya. (Dicopas dari Cerita Santri yang diposting di Kumparan).

harga canva

Bully? Maafkan, Lupakan.

Memaafkan tanpa melupakan, itu tidak tuntas. Sudahlah. Maafkan, Lupakan. Insya Allah kita masuk syurga sama-sama.

Nonton Netflix dulu biar selow. Call me untuk langganan.

disturbing pictures

Pornografi + Disturbing Picture = Psikopat + Pemerkosa

@hari09 dari #30hari menulis bebas

Sudah baca berita anak kelas 8 SMP menculik, membunuh, kemudian memerkosa anak kelas 7 SMP? Ngeri sekali ya.

Biasanya, pelaku mencari korban yang cantik, de el el. Ini malah mencari korban yang sudah wafat bersimbah darah.

Saya di umur segitu, melihat kakek wafat (dikafani) saja tidak berani. Ini malah ‘dihajar’ lagi.

Ini anak kenapa..?? Pikiran saya langsung teringat masa kuliah. Masa mengenal istilah-istilah jorok dan sebutan lain untuk kelamin serta perbuatan-perbuatan yang belum terbayang waktu itu.

Menjelang 2010 adalah masa netizen gemar main kaskus, selain MIRC. Nah di kaskus itulah saya menemukan sub forum “Disturbing Pictures”. Semoga sekarang sudah punah.

Biasanya, kalau saya dengar istilah baru (bagi saya), saya cukup tanya teman artinya apa. Beres. Sebab kalau tanya ke google, malah dikasih bonus gambarnya. Parah… parah.

Tapi untuk istilah ‘Disturbing Pictures’ ini, temen saya tidak bisa menjawab. Diterjemahkan pun hanya menampilkan arti yang normatif: Gambar Mengganggu.

Biar g malu-malu-in, saya tanya adik tingkat, yang terkenal dengan ‘koleksinya’ juga. Tapi saya justru disuruh lihat saja, sebab dia juga g bisa mengartikan. Ta tapi, dia tahu. Bukan g mau kasih paham, tapi bingung cara mendefinisikannya.

Akhirnya saya buka sub forum itu. Saya tengok-tengok, judulnya sangat beragam. Saya buka-buka beberapa. Dan… Yap. Jauh dari perkiraan saya sebelumnya.

Ada foto dan video orang kecelakaan yang hancur kepalanya. Ada perkelahian yang membuat isi perut terburai. Ada orang makan tahi-nya temennya. Ada orang bersetubuh dengan hewan. Dan masih banyak hal-hal yang tak terbayangkan sebelumnya.

Saya bertanya ke adik tingkat tadi, “memang ada ya orang yang suka lihat gambar dan video seperti ini?”

Jawabnya, “Lihat aja jumlah reply-nya mas.” Yak ampun, ber-page-page guys.

Entah kenikmatan apa yang didapat dari hal seperti itu. Semoga Allah melindungi kita semua. Aamiin…

Hindarkan anak dari pegang gadget sendirian. Buahaya! Dampingi selalu. Kerjakan sesuatu bersama mereka. Youtube buat nyari tutorial saja, seperti channel mastatag itu lho.

nama

Apalah Arti Sebuah Nama? Quote Macam Apa Itu? Siapa yang Bikin?

@hari07 dari #30hari menulis bebas

Menyapa nama seseorang, bagi marketer, itu pentingnya hampir sama dengan sholat malem. Ya kira-kira tujuh tingkat dibawahnya lah. Heu2.

Tidak hanya marketer, anggota team juga penting mengetahui nama ketua team-nya. Seorang murid juga perlu mengetahui nama gurunya, masak manggilnya “pak-bu” doank.

CERITA LALU

Jangan seperti teman saya ini. Kemampuan menghafal namanya sangat menyedihkan. Bahkan untuk teman se-angkatan dan se-daerah-nya, tergolong payah! KUADRAT!

Suatu hari, saat masih kuliah doeloe, teman saya mengajak saya tidur di kost-nya. Temen saya CWK ya, bukan CWK!

Sesama jomblo dan orang yang berpikiran jernih, belum terkontaminasi paham isme-isme, saya OK aja.

Malemnya, ternyata dia juga mengajak teman dari daerahnya. Daerah Kalimantan Timur. Seangkatan namun beda jurusan. Alhamdulillah tidak beda aliran.

Karena mau tidur bareng, saya nanya donk ke temen saya, pemilik kost, “Bro, temen-mu namanya siapa? Kenalin donk.”

“Oh iya,” jawab temen saya, “bentar..”

AWAL MULA PERPECAHAN

Kemudian dia memanggil seseorang yang akan menjadi teman tidur kita itu. Dia bertanya, “Eh friend, nama kau siapa..??”

Tak diduga tak dinyana, doi esmosi! “Kurangajar kau ya. Tiga tahun kita berteman dan kau tidak tahu namaku?!”

“Kau baru tanya sekarang karena Tatag tanya kan?!”

Sumpah serapah doi makin menjadi. “Jadi selama ini kau panggil aku ‘fran fren fran fren’ itu karena kau tak tahu namaku kan?!”

“Benar-benar kau ya!”

“ME…MANG..LAH!”

“Bongol KAU!”

“Hali KAU!” dan masih banyak makian khas daerah yang syulit saya mengerti.

Kemudian saya mengusulkan untuk tidur saja, suasana tidak kondusif untuk ngobrol-ngobrol, apalagi membicarakan organisasi. Tidak mungkin…

Kami ber-tiga tidur di tempat dan posisi masing-masing. Tiap kali mata saya mau terpejam, doi mengumpat, “Bongol KAU!”

Gitu terus sampai kampus esok harinya.

Apa kalian masih setuju dengan quote di judul?

Nah, ini saatnya promosi. Kalau kalian mau aplikasi broadcast whatsapp yang bisa menyapa nama pemilik nomer, dah paling betul kalian pakai aplikasi Broadcast ini.

media sosial

PROSES ITU TIDAK PENTING! Bercyanda… Bercyanda…

@hari06 dari #30hari menulis bebas

Ngonten di Media Sosial

Banyak yang berpendapat, kalau mau posting karya di media sosial itu: harus bagus dulu. Kalau masih jelek sudah diposting, bisa-bisa dirujak netizen.

Padahal anggapan itu salah besar. Netizen itu membenci dan bahkan akan menghujat karya negatif. Misal ngonten di rumah makan kemudian menghina makanan atau tempatnya atau pemiliknya.

ITU PASTI DIHUJAT. Masih untung cuman dihujat, g dikasih kopi sianida.

Kalau karyamu masih jelek, kamu justru disupport. Diberi semangad hidup. Ayo upload lagi… jangan wafat duluan, yaelah mental lemah amat.

Bisa jadi anggapan netizen malah berkebalikan lho. Misal kamu nge-review HP seadanya. Minjem HP kawan yang jauh lebih jelek. Eh, netizan malah menjulukimu: David “JALANAN” GadgedIn.

Channel Youtube MastatagAppStore

Channel saya juga awalnya buruk banged kualitas videonya. Belum ngerti editing sama-sekali. Video pertama itu hanya rekam layar, langsung dari HP, tidak masuk laptop.

Eh. Meledag.
Setelah itu baru rekam layar dan rekam wajah degan webcam. Saya sadar netizen penisirin dengan wajah tamvan saya.

Demi waktu demi waktu, bisa monet, gajian dari youtube, jadi pegawai Sundar Pichai dan Google Incorporation. #ea2

Tapi demi waktu demi waktu juga, males ngonten… Ini lagi ikutan bootcamp content creator. Nyari komunitas agar semangad terjaga.

Kamu mau jadi content creator juga?

Banyakin nulis dah. Nulis apa aja dulu seperti Challange 30 hari menulis ini.

Apa? Tulisanmu jelek? Malaikat juga tahu…
Kalau kamu g pernah upload karyamu yang jelek itu, kamu juga g akan pernah upload karyamu yang bagus. Jelek itu adalah fase yang pasti dilalui dalam media sosial.

Masak kamu yang tiap hari cuman ndekem di rumah, kemudian ada ide ngonten, langsung upload, langsung bagus, viral, penuh puji-puji. Ya gajah pun iri lah.

Komenlah… akan aku jawab… beneran…

Maaf kalau tulisan ini tidak lucu, berikut daftar tulisan yang mengandung kelucuan: